kumpul blogger

NegeriADs

27/01/10

Bayi Lahir Cacat, Butuh Uluran Tangan | BUTUH ULURANG DERMAWAN


Bayi Lahir Cacat, Butuh Uluran Tangan

SERANG (Pos Kota) Bayi perempuan yang lahir Rabu (9/12) pukul 07:30 ini, tidak seperti bayi pada umumnya. Anak kedua pasangan suami istri Ilham Mulyadi, 30, dan Masitoh, 29, warga Kampung Cidahu, Desa Mekar Wangi, Kecamatan Cisayung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut lahir dengan sejumlah kelainan fisik.

Di bagian leher bagian kanan bayi tersebut, tumbuh benjolan sebesar ibu jari orang dewasa, dan kelopak matanya dalam posisi terbalik. Bayi yang diberi nama Nur Hikmah ini , juga mengalami bibir sumbing. Paman Nur Hikmah, Samsuri, ditemui di Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Pos Kestren) Fahmil Qur’an di Kampung Kubang Apu Masjid, Kelurahan Trondol, Kota Serang menjelaskan, selama hamil, Masitoh, ibu bayi, tinggal di Tasikmalaya bersama suaminya yang bekerja di tempat percetakan. “Tanggal 8 (Selasa-red), Masitoh dan suaminya berada di Serang untuk menghadiri pernikahan saudaranya,” kata Samsuri. Rabu (9/12), Masitoh merasakan perutnya mulas, lalu oleh suami, dan keluarganya, di bawa ke Bidan Dede, di sekitar Kampung Kubang Apu. Proses persalinan berjalan lancar. Tapi sayang, setelah keluar dari rahim sang ibu, di tubuh bayi mungil ini ditemukan beberapa kelainan. Melihat kelainan ini, Bidan Dede menyarankan agar Masitoh di bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawan intensif. Di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Budi Asih Kota Serang, Nur Hikmah mendapat perawatan medis selama tiga hari. Dokter menyarankan agar dilakukan operasi. “Kata dokter biaya operasinya sekitar Rp 200 juta. Operasi dilakukan di RS Krakatau Medika Cilegon. atau di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta,” ujr Samsuri.
Namun, karena keterbatasan dana, pihak keluarga memutuskan untuk membawa Nur Hikmah ke Poskestren Fahmil Quran, yang kebetulan pemimpin pondok pesantrenya masih saudara dengan orang tua Nur Hikmah. “Ayah dan ibunya bingung mau di bawa kemana bayinya in,i karena ngga ada duit. Untuk sementara di taruh dulu di Poskestren,” jelas Samsuri.
Sementara itu, KH Samsul Bahri, pengasuh Ponpes Fahmil Qur’an kepada wartawan mengungkapkan, dari keterangan dokter di RSIA Budi Asih, setidaknya diperlukan empat dokter spesialis yakni spesialis mata, otak, saraf, dan dokter spesialis bedah untuk menangani Nur Hikmah.
“Kedua orang tuanya sangat shock dengan kondisi anaknya. Sekarang Ilham (Ayah Nur Hikmah-red) pulang ke Tasik mengurus Jamkesmas sekaligus mencari dana untuk perawatan Nur,” ujar KH Samsul.
Masih menurut Samsul, untuk sementara, Nur Hikmah ditempatkan di Poskestren dengan kondisi seadannya. “Hanya ini yang bisa kami lakukan. Orang tuanya sangat mengharapkan bantuan dari para dermawan. Kalau ada yang ingin membantu meringankan beban Nur, bisa menghubungi saya di 0811.120.270,” jelas KH Samsul.
Sementara itu, ibunda Nur, Masitoh mengaku, selama hamil dirinya sering memeriksakan kandungan ke bidan. “Tidak ada tanda-tanda akan seperti ini. Waktu diperiksa semuanya normal. Saat melahirkan juga lancar. Sekarang cuma saya kasih ASI aja , karena ngga ada biaya untuk ke rumah sakit lagi,” ucap Masitoh, sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar